Header Ads

Artikel Terbaru :
Loading...

Mendapatkan Pahala Puasa Setahun Penuh, Lakukan Puasa Syawal

بسم الله الرحمن الرحيم

وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ 

Dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya.” (HR. Bukhari)

Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dilakukan selama 6 hari pada bulan syawal. Puasa syawal ini termasuk  puasa sunnah mu'ayyan (tertentu) karena di lakukan pada bulan tertentu yakni Bulan Syawal.

A. Keutamaan Puasa Syawal

Puasa Syawal memiliki keutamaan yang sangat istimewa yakni pahala puasa setahun penuh, hal ini sebagaimana hadits Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam yang diriwayatkan dari sahabat Abu Ayyub Al Anshoriy:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ 

Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no.1164)

Hadits ini yang menjadi dasar disyariatkannya puasa sunnah di bulan syawal ini. Hal ini sebagaimana pendapat para ulama dari madzhab Hanafi, Syafii dan Imam Ahmad. 

Adapun yang berpendapat hukumnya makruh, karena kekhawatiran sangkaan wajib terhadap puasa syawal, maka itu sangkaan yang sama juga bisa membatalkan anjuran puasa Arafah ataupun puasa sunnah lainnya. Hal ini sebagaimana perkataan Imam Nawawi rahimahullah (Syarh Shahih Muslim 8: 51)

Hadits lain yang diriwayatkan dari Tsauban bahwa Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda:

(مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ (مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَا

“Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. [Barang siapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal].” (HR. Ibnu Majah dan dishohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Irwa’ul Gholil)

B. Tata Cara Puasa Syawal

Beberapa tata cara melakukan puasa sunnah syawal adalah sebagai berikut
  1. Dilakukan selama 6 (enam) hari sebagaimana hadits di atas. Syaikh Utsaimin berkata: Yang disunnahkan adalah berpuasa enam hari di bulan Syawal.” (Syarhul Mumti’, 6: 464) 
  2. Lebih Utama dilakukan sehari setelah idul fitri karena ini tanda bersegera dalam kebaikan (Syarhul Mumti 6:465). Namun jika ada udzur tidak mengapa jika diakhirkan asalkan masih di Bulan Syawal. 
  3. Lebih Utama dilakukan berurutan selama 6 hari karena ini tanda berlomba-lomba dalam kebaikan (Syarhul Mumti 6:465). Namun tidak mengapa jika dilakukan tidak berurutan selama 6 hari.
  4. Usahakan untuk menunaikan Qodho puasa ramadhan terlebih dahulu, agar mendapatkan ganjaran puasa syawal, karena berdasarkan hadits "Barang siapa yang puasa ramadhan..."(Ibnu Rajab Al Hambali  dalam Lathoiful Ma'arif hal. 391, dan di dalam Syarhul Mumti 3/89, 100)
  5. Tidak ada lafal khusus untuk niat Puasa Syawal, dan usahakan untuk berniat  pada malam hari melakukan Puasa Syawal, karena pahala puasa dihitung dari saat seseorang berniat berpuasa. Hal ini sebagaimana pendapat beberapa ulama seperti Syaikh Utsaimin. Namun ada pula pendapat yang membolehkan berniat Puasa Syawal pada pagi atau siang hari.
Wallahu a'lam



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.