Kajian Ramadhan : Nuzulul Quran pada Laylatul Qadr

بـــــــسم الله الــــــرحمن الـــــــرحيم

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَ بَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَ الْفُرْقَانِ 

“Bulan Ramadhan yang di dalamnya –mulai- diturunkannya Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan keterangan-keterangan yang nyata yang menunjuk kepada kebenaran, yang membedakan antara yang haq dan yang bathil.” (QS Al-Baqarah: 185)

Bulan Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan, karena pada bulan ini Al Quran diturunkan oleh Allah kepada Rasulullah shollallahu 'alayhi wa sallam. Al Quran merupakan kalamullah atau firman Allah atau kata-kata yang berasal dari Allah subhanahu wa ta'ala kepada nabi Nya.

A. Tahapan Turunnya Al Quran

Allah menurunkan Al Quran kepada Nabi Muhammad shollallahu 'alayhi wa sallam dalam tiga tahapan. Menurut jumhur ulama tahapan pertama Al Quran diturunkan ke Lauh Mahfuzh lengkap 30 Juz. Pada tahap pertama ini tidak ada keterangan mengenai bagaimana dan kapan Al Quran diturunkan.

Pada tahapan kedua, Al Quran diturunkan dari Lauh Mahfuzh ke langit dunia (سماء الدنيا \ بيث العز). Pada tahapan ini Al Quran diturunkan lengkap 30 juz pada suatu malam. Jumhur ulama berpendapat bahwa malam diturunkannya Al Quran dari Lauh Mahfuzh ke langit dunia terjadi pada malam Qadr.

Allah berfirman dalam beberapa ayat,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ 

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan” (QS. Al Qadar: 1).

 إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ 

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi.” (QS. Ad Dukhon: 3)

Dan dalam sebuah atsar dari sahabat Ibnu Abbas rodhiyallahu 'anhu, beliau berkata,

أنزل الله القرآن جملة واحدة من اللوح المحفوظ إلى بيت العِزّة من السماء الدنيا، ثم نزل مفصلا بحسب الوقائع في ثلاث وعشرين سنة على رسول الله صلى الله عليه وسلم 

“Al Qur’an secara keseluruhan diturunkan dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah di langit dunia. Lalu diturunkan berangsur-angsur kepada Rasul -shallallahu ‘alaihi wa sallam- sesuai dengan peristiwa-peristiwa dalam jangka waktu 23 tahun.” (HR. Thobari, An Nasai, Al Hakim, Al Baihaqi. Hadits ini dishahihkan oleh Al Hakim dan disetujui oleh Adz Dzahabi. Ibnu Hajar pun menyetujui sebagaimana dalam Al Fath, 4: 9)

Pada tahap terakhir, Allah menurunkan Al Quran dari langit dunia kepada Rasulullah shollallahu 'alayhi wa sallam. Tahap ketiga ini terjadi secara bertahap selama 23 tahun, yakni ketika Rasulullah menerima wahyu pertama surah Al 'Alaq ayat 1-5 pada usia 40 tahun hingga beliau shollallahu 'alayhi wa sallam menerima wahyu terakhir yakni surah Al Maidah ayat 3 pada usia 63 tahun.

B. Turunnya Al Quran pada Laylatul Qadr

Berdasarkan dalil-dalil Quran dan Hadits Shahih, bahwa Al Quran diturunkan pada malam Qadr. Malam penuh keberkahan yang terjadi pada bulan Ramadhan. Jumhur ulama berpendapat bahwa malam Qadr adalah malam dimana Al Quran diturunkan dari Lauh Mahfuzh ke langit dunia. Ini terjadi pada sekitar 10 malam terakhir bulan Ramadhan.

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ 

“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari) 

Terjadinya laylatul qadr pada malam-malam ganjil itu lebih memungkinkan daripada malam-malam genap, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

 تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ 

“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari) 

Terjadinya lailatul qadar di tujuh malam terakhir bulan ramadhan itu lebih memungkinkan sebagaimana hadits dari Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ – يَعْنِى لَيْلَةَ الْقَدْرِ – فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ عَجَزَ فَلاَ يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِى 

“Carilah lailatul qadar di sepuluh malam terakhir, namun jika ia ditimpa keletihan, maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa.” (HR. Muslim)

Wallahu a'lam