Nabi dan Rasul dalam Islam

بــــــسم الله الــــــرحمن الــــــــــرحيم

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَنْ لَمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗ وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَنْ يَأْتِيَ بِآيَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ 

“Dan Sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mu’jizat melainkan dengan seizin Allah”.

A. Pengertian Nabi dan Rasul

Secara bahasa (lughowi), nabi berasal dari kata نبأ و أنبأ  yang berarti mengabarkan, sehingga nabi bermakna yang memberitakan dari Allah atau dari orang yang sebelumnya. Atau juga berasal dari kata نبا  yang berarti tinggi dan mulia, sehingga nabi adalah orang memiliki kedudukan tinggi dan mulia di sisi Allah.

Sedangkan secara istilah, nabi adalah laki-laki pilihan yang diberikan kabar (wahyu) oleh Allah dari syariat dari nabi atau rasul sebelumnya untuk diajarkan atau dikabarkan untuk orang-orang di sekitarnya dari ummatnya. Seorang nabi juga dikatakan sebagai pemberi peringatan.

Adapun secara bahasa (lughowi), rasul berasal dari kata رسول, ارسل yang berarti  utusan, menyampaikan risalah. Sedangkan secara istilah, rasul adalah laki-laki pilihan yang diberikan risalah dari Allah untuk menggenapkan atau menyempurnakan risalah yang dibawa oleh nabi atau rasul sebelumnya.

Tiap nabi dan rasul memiliki keutamaan masing-masing dan sebagian diberikan kelebihan dari sebagian yang lain. Hal ini sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta'ala,

تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۘ مِنْهُمْ مَنْ كَلَّمَ اللَّهُ ۖ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجَاتٍ 

“Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat”. (QS. Al-Baqarah 2 : 253)

 وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيِّينَ عَلَىٰ بَعْضٍ 

“Sungguh telah Kami utamakan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian yang lain”. (QS. Al-Isra 17 : 55).

B. Perbedaan Nabi dan Rasul

Beberapa perbedaan Nabi dan Rasul adalah sebagai berikut:

1. Rasul membawa syariat baru yang menyempurnakan syariat sebelumnya, sedangkan nabi menguatkan atau mengingatkan ummat kepada risalah atau syariat nabi atau rasul sebelumnya.

2. Setiap rasul adalah nabi sedangkan nabi belum tentu rasul

3. Setiap rasul diselamatkan oleh Allah dari pembunuhan yang dilakukan oleh kaumnya atau musuh-musuhnya dalam rangka menyampaikan risalah atau syariat penyempurna, sedangkan ada nabi yang terbunuh dalam menyampaikan dakwahnya.

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ ءَامِنُوا۟ بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ قَالُوا۟ نُؤْمِنُ بِمَآ أُنزِلَ عَلَيْنَا وَيَكْفُرُونَ بِمَا وَرَآءَهُۥ وَهُوَ ٱلْحَقُّ مُصَدِّقًا لِّمَا مَعَهُمْ ۗ قُلْ فَلِمَ تَقْتُلُونَ أَنۢبِيَآءَ ٱللَّهِ مِن قَبْلُ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kepada Al Quran yang diturunkan Allah," mereka berkata: "Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami". Dan mereka kafir kepada Al Quran yang diturunkan sesudahnya, sedang Al Quran itu adalah (Kitab) yang hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah: "Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kamu orang-orang yang beriman?" (QS. Al Baqarah 2: 91)

4. Rasul diutus kepada ummat yang belum beriman kepada risalah yang dibawanya sedangkan nabi diutus kepada ummat yang sudah beriman pada risalah atau syariat yang disampaikannya.

5. Dari sisi jumlah, nabi jauh lebih banyak daripada jumlah rasul. Karena semua rasul adalah nabi namun nabi belum tentu adalah seorang rasul.

C. Nabi Muhammad sebagai Rasul Terakhir

Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa sallam adalah nabi dan rasul terakhir atau penutup. Tidak ada kenabian ataupun kerasulan setelah Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa sallam. Hal ini sebagaimana firman Allah,

مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَكِن رَّسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا 

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu., tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al Ahzab : 40)

Wallahu a'lam