Header Ads

Artikel Terbaru :
Loading...

Mari Mengenal Bid'ah Lebih Dekat - Apa itu Bid'ah?

بســـــــم الله الرحـــــــــــمن الرحـــــــــــــيم
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. {QS Al Ahdzab (33) : 36)}

Alhamdulillah, puji dan syukur kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala, semoga kita selalu dalam hidayahNya. Sholawat beserta salam kita tujukan untuk nabiyallahu Muhammad Shollallahu 'alayhi wa sallam, semoga kita termasuk ummat nya yang kelak mendapat syafa'atnya di yaumil hisab.

Ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah shollallahu 'alayhi wa sallam telah sempurna disampaikan tanpa ada kekurangan. Kesempurnan Islam ini seperti firman Allah subhanahu wa ta'ala:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” {QS. Al Ma’idah (5) : 3}

Namun semakin jauh waktu berlalu dari masa kenabian dan generasi terbaik ummat, maka kemungkinan adanya penyimpangan aqidah dan ibadah semakin besar. Penyimpangan ini dapat berupa hal-hal yang ditambahkan atau dikurangi dalam hal aqidah dan ibadah yang sama sekali tidak diajarkan oleh Rasulullah shollallhu 'alayhi wa sallam ataupun dicontohkan oleh para sahabat rodhiyallahu 'anhu ajma'in. Dan perbuatan ini lah yang disebut dengan Bid'ah.

Pengertian Bid'ah dari sisi bahasa

Bid'ah (بدعة) berasal dari bahasa arab yang secara terminologi atau secara bahasa berarti membuat sesuatu hal baru yang belum ada contoh sebelumnya. Hal ini sebagaimana kata bid'ah yang tercantum dalam firman Allah ta'ala:
بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ

Dia (Allah) Pencipta langit dan bumi.{QS. Al Baqarah (2) : 117 dan QS. Al An'am (6) : 101}

Dalam tafsir Jalalayn menyebutkan "(Dia Pencipta langit dan bumi) yang menciptakan keduanya tanpa ada contoh yang mendahuluinya."
قُلْ مَا كُنْتُ بِدْعًا مِنَ الرُّسُلِ

Katakanlah: "Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul...." {QS. Al Ahqaf (46) : 9}

Makna bid'an dalam ayat di atas bahwa Rasulullah bukan rasul yang pertama yang tidak ada rasul-rasul sebelumnya, melainkan beliau adalah rasulullah yang sebelumnya sudah ada rasul-rasul Allah yang diutus.

Pengertian Bid'ah Dari Sisi Istilah

Makna syar'i dari bid'ah adalah segala perkara aqidah dan ibadah yang dibuat-buat (diada-adakan) yang tidak mencontoh atau tidak sesuai yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad shollallahu 'alayhi wa sallam dan para sahabat rodhiyallahu 'anhu ajma'in.

Bisa juga dimaknakan, suatu aqidah dan ibadah yang tidak memiliki landasan dalil quran dan sunnah dan atau tidak seusai apa yang diyakini dan diamalkan oleh Rasulullah dan para sahabat.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

وَالْبِدْعَةُ : مَا خَالَفَتْ الْكِتَابَ وَالسُّنَّةَ أَوْ إجْمَاعَ سَلَفِ الْأُمَّةِ مِنْ الِاعْتِقَادَاتِ وَالْعِبَادَاتِ

“Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) dan ibadah yang menyelishi Al Kitab dan As Sunnah atau ijma’ (kesepakatan) salaf.” (Majmu’ Al Fatawa, 18/346, Asy Syamilah)

Menurut Imam Asy Syatibi dalam Al I'tishom, beliau mengatakan,

عِبَارَةٌ عَنْ طَرِيْقَةٍ فِي الدِّيْنِ مُخْتَرَعَةٍ تُضَاهِي الشَّرْعِيَّةَ يُقْصَدُ بِالسُّلُوْكِ عَلَيْهَا المُبَالَغَةُ فِي التَّعَبُدِ للهِ سُبْحَانَهُ

Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat (tanpa ada dalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah Ta’ala.

Sebenarnya ada dua pendapat mengenai pengertian bid'ah  dari sisi istilah syar'i, yakni:
  1. Bid'ah hanya dalam hal perkara agama saja sebagai lawan dari sunnah. Hal ini disepakati oleh ulama-ulama seperti Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Asy Syatibi, Ibnu Hajar Al Atsqolani, Ibnu Hajar Al Haitami, Ibnu Rojab Al Hambali dan Az Zarkasi.
  2. Bid'ah mencakup hal-hal yang umum yang diada-adakan setelah masa Rasulullah shollallahu 'alayhi wa sallam, baik yang terpuji maupun yang tercela. Defenisi ini yang dipilih oleh Imam Asy Syafi’i, Al ‘Izz bin Abdus Salam, Al Ghozali, Al Qorofi dan Ibnul Atsir. 
Namun demikian, pendapat yang lebih kuat adalah pendapat yang pertama. Karena beberapa hadits qauliyah dari Rasulullah shollallahu 'alayhi wa sallam mengemukakan dengan jelas tentang pengertian bid'ah hanya dalam perkara agama.

Demikian pengertian bid'ah yang mana ianya bisa menjauhkan umat Islam dari sunnah nabi shollallahu 'alayhi wa sallam dan para sahabatnya. Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.