Header Ads

Artikel Terbaru :
Loading...

Mutiara Nabawi - Harta Dunia Luluhkan Iman

عن أبى كعب بن مالك الأنصرى غن ابيه قال: قال رسول الله صلى الله عليه و سلم؛ "ما ذءـبان جاءـعان أرسلآ في غنم بأفسدلها من حرص المرء على المال و الشرف لدينه. أخرجه الترمذى في سنته

Dari Ka'ab ibn Malik al Anshari dari ayahnya berkata, Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah dua serigala lapar dikirim ke tengah kumpulan kambing lebih merusak daripada ambisi seseorang terhadap harta dan kedudukan untuk (kepentingan) agamanya." (HR. Tirmidzi dalam kitab az Zuhdu)

Tidak diragukan lagi bahwa harta dunia yang ada di sekitar kita dapat menyilaukan mata dan meluluhkan iman karena pesona dan daya tarik yang dimilikinya. Betapa banyak manusia yang akhirnya tersungkur dalam kubang dosa karena ambisi jiwanya mengumpulkan harta benda walau dengan cara yang tidak benar dan diharamkan Allah swt. Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor.

Pertama, cinta yang sangat kuat kepada harta, sehingga ia selalu berupaya sekuat tenaga untuk mendapatkan dan mengumpulkannya. Kedua, bahwa harta yang ia kumpulkan tersebut ternyata berasal dari sumber yang haram atau dia memperolehnya dengan cara yang bertentangan dengan syariat.

Demikian pula kedudukan atau jabatan yang disandang seseorang, begitu menggoda dan menyilaukan mata. Sehingga berapa banyak saudara kita yang rela berkorban, mengeluarakan harta bendanya yang tidak sedikit untuk duduk sebagai anggota dewan yang terhormat, atau sebagai pejabat eksekutif. Bila saja jabatan tersebut ia tunaikan haknya dengan baik, bersikap adil dan amanah sebagai pemimpin, maka itulah yang diinginkan oleh Rasulullah saw.

Maka harta dan jabatan adalah dua dari tiga hal yang ditawarkan para pemimpin kafir Quraisy kepada Rasulullah saw, agar rela meninggalkan risalah yang ia serukan. Mereka mengetahui bahwa hal tersebut adalah senjata yang paling ampuh yang dapat melumpuhkan keyakinan dan ketegaran seseorang. Namun beliau saw menampik seluruh tawaran tersebut. Sebagai isyarat bahwa harta dan jabatan memiliki daya rusak yang luar biasa terhadap aqidah dan iman seseorang jika ia tidak menyadari bahwa semua itu adalah amanah dan titipan Allah swt.

Wallahu a'lam bish showab

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.