Header Ads

Artikel Terbaru :
Loading...

Ketauhidan Allah azza wa jalla Dinyatakan sejak Nabi Adam



 بسم الله الرحمن الحيم

Assalamu 'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh, segala puji bagi Allah yang telah mengutus para rasul-Nya dengan petunjuk (الهدى) dan jalan kebenaran (الدين الحق). Semoga Allah senantiasa menetapkan hati kita condong kepada petunjukNya.

Dasar yang paling mendasar dalam ajaran Islam yang dibawa oleh setiap nabi dari Nabi Adam hingga Nabi Muhammad صلى الله عليهم اجمعين و سلام adalah ajaran tauhid yakni menjadikan Allah azza wa jalla sebagai satu-satunya rabb (رب) dan ilah (اله). Hal ini sebagaimana firman Allah azza wa jalla dalam QS An Nahl ayat 36,


وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَۚ

Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah mengutus pada setiap umat seorang Rasul (untuk menyerukan) ‘Beribadahlah kepada Allah (saja) dan jauhilah thaghut.”

Ajaran tauhid dibawa oleh setiap rasul kepada umatnya bahwa hanya kepada Allah satu-satunya semua manusia beribadah. Oleh karena itu, dari manusia pertama yaitu Nabi Adam perintah tauhid ini sudah disyariatkan. Hal ini dapat dilihat dari doa Nabi Adam yang ditujukan kepada Allah untuk memohon ampunan-Nya atas kesalahan beliau dan istrinya memakan buah yang dilarang, sebagaimana disebutkan dalam Al Quran.

قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ


Artinya: Keduanya berkata, "Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi."

Dari keturunan Nabi Adam 'alayhis salam, Allah azza wa jalla memilih para nabi dan rasul untuk menyampaikan ajaran tauhid kepada ummatnya. Sebagaimana di dalam Al Quran, Allah azza wa jalla mengisahkan tentang dakwah Nabi Nuh alayhis salam,


لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ 

Artinya “Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: “Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan (yang haq) bagimu selain-Nya“. Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat)” (QS. Al A’raf: 59).

Begitu pula dakwah para nabi dan rasul berikutnya hingga Nabi Muhammad shollallahu 'alayhi wa salam, dimana inti dari dakwah para nabi dan rasul adalah mengenai ketauhidan Allah azza wa jalla. 

Semoga Allah memberikan taufiq dan hidayahNya. Wallahu a'lam..

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.